Senin, 25 Juli 2022

Tulisan ku waktu itu yang tidak jadi dikirimkan ke Latera.co ( masih pemula )

 

KUAT MELAWAN CORONA

Hampir 3 bulan, wabah tidak diundang bertamu ke Negara kita Indonesia. Covid 19,  istilah virus yang mematikan ini, Akhirnya Indonesia dapat giliran, yang selama ini kita hanya menonton ribuan orang terinveksi virus di Wuhan China. Namun sekarang sudah ada disekeliling kita. Update yang terkonfirmasi positif meningkat dari hari ke hari. Awalnya terdengar hanya di Ibukota Jakarta, tapi sekarang sudah masuk ke 34 Provinsi.Sumatera Barat adalah provinsi yang menjadi kebanggaan kami, dengan tanahnya nan elok dan alam yang begitu indah juga menjadi daerah terdampak. Corona tidak pandang buluh.

Sebagaimana yang diinstruksikan pemerintah, untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 ini, semua kita dianjurkan untuk dirumah saja dan menjalankan protocol kesehatan yang sudah ada, yaitu sering cuci tangan, jaga jarak dan hindari keramaiaan. Perkembangan terakhir telah diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah, termasuk di Sumatera Barat.

 

Pengalaman Belajar/Kuliah Daring

Sebagai seorang dosen disalah satu PTS di Kota Payakumbuh Sumatera Barat. Pandemi membuat kami mau tak mua melaksanakan kuliah daring sepertikan yang diinstruksikan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi dan Pemerintah. Kuliah daring kami laksanakan dari minggu ke-3 Maret 2020. Diawal pelaksanaan kuliah daring, banyak sekali kendala yang saya hadapi. Mulai dari masalah, jaringan, mahasiswa yang tidak mempunyai android, hp ngehenk setiap kali kuliah dan masih banyak mahasiswa yang tabu dengan kuliah daring. Hal ini tidak saya pungkiri, karena mahasiswa kami banyak yang dari daerah, ada yang tempat tinggalnya tidak masuk jaringan internet dan jauh dari kota. Jika kuliah daring dilakukan sebelum pandemic mungkin masalah jaringan tidak akan muncul karena mereka banyak tinggal diarea kampus atau di kota yang jaringan internetnya sudah bagus. Disaat pandemi ini semua mahasiswa kembali ke rumah masing-masing yang tersebar dibeberapa daerah. Mungkin persoalan-persoalan di atas tidak ditemui pada daerah-daerah yang mempunyai jaringan internet bagus dan lengkap. Namun saya yakinkan diri saya untuk tetap semangat dan mencari solusi setiap permasalahan yang ada. Menariknya, mahasiswa saya dengan segala keterbatas, mereka juga punya semangat juang untuk belajar. Ada semangat belajar dari mereka, sehingga mereka berusaha semaksimal mungkin untuk bisa belajar dengan kuliah daring. Belajar hal-hal baru. Walaupun terkadang ada alasan-alasan yang tidak masuk akal yang saya terima terkait kuliah daring ( kadang saya tertawa sendiri). Melihat hal yang dilakukan oleh mahasiswa saya untuk belajar, tentu saya harus lebih bersemangat dari mereka.

Berdasarkan keputusan senat kampus terkait kuliah daring, melihat kondisi mahasiswa yang heterogen maka disepakati kuliah menggunakan Watshap Grup (WAG). Mahasiswa diminta untuk membuat grup WA masing-masing mata kuliah. Setelah perkuliahan berlangsung Dosen diminta untuk membuat laporan kemudian diserahkan pada KaProdi. Dengan segala keterbatasan yang ada saya mencoba untuk memutar otak (bukan otaknya yang diputar ke depan ya, hehe) agar perkuliahan dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Langkah-langkah yang saya lakukan dalam mengatasi setiap persoalan kuliah daring. Pertama. Saya coba browsing sana sini mencari cara bagaimana melakukan kuliah daring secara efektif dan mencari aplikasi yang tepat digunakan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Banyak aplikasi-aplikasi yang saya temukan untuk melaksanakan kuliah daring: WAG, google classroom, google meet, zoom dan lain-lain. Namun untuk memilih dari sekian banyak aplikasi, tentuk berdasarkan karakteristik mahasiswa. Karakteristik  mahasiswa yang heterogen membuat saya dan teman-teman dosen lain memilih  kuliah daring dengan WAG. Cukup efektif, semua mahasiswa bisa masuk kelas. Walaupun di awal mahasiswa banyak yang terlambat masuk kelas. Pada pertemuan pertama kuliah daring, saya mencoba mengkomunikasikan dan menginformasikan tata cara kuliah dari awal sampai akhir dan bagaimana teknis pembelajaran berikutnya. Setelah pertemuan kedua dan ketiga, mahasiswa mulai beradaptasi dan menikmati perkuliahan daring. Kedua, menggunakan beberapa strategi dan aplikasi dalam proses perkuliahan. Setelah pertemuan ke 3, saya berpikir untuk menggunakan aplikasi lain dalam perkuliahan. Ide ini muncul  ketika saya                 membuat laporan perkuliahan 3. Saya harus menscroll ke atas untuk melihat tugas, absensi dan proses pembelajaran. Terlalu banyaknya chat dalam grup kuliah membuat saya agak kesulitan melihat kembali tugas mahasiswa, quis dan lain-lain. Ada dua pilihan yaitu google classroom atau zoom meeting. Dari kedua aplikasi tersebut yang tidak banyak menggunakan paket data adalah google classroom. Untuk zoom meeting kita harus punya jaringan yang bagus atau sempurna, jika tidak,perkuliahan tidak dapat dilaksanakan dg maksimal. Mengingat tidak semua mahasiswa yang punya jaringan kuat, saya putuskan untuk pake google classroom. Awalnya mahasiswa saya keberatan, karena mereka banyak yang belum paham dan belum pernah menggunakan aplikasi tersebut. Saya mencoba meyakinkan dan memberikan pemahaman pada mahasiswa bahwa ini tidak sulit seperti yang mereka bayangkan. Saya bimbing  sampai mereka bisa menggunakan dengan baik. Perkuliahan semakin berwarna ketika ruang kelas diisi dengan diskusi yang alot, mulai dari masalah teknis sampai materi perkuliahan. mahasiswa semakin asyik dengan tantangan dan ilmu baru yang mereka peroleh. Ketiga, menyiapkan bahan ajar dengan baik. Salah satu hikmah dari covid 19 ini adalah bahan ajar yang disiapkan untuk perkuliahan lebih matang, karena punya waktu lebih banyak dirumah mengotak atik bahan ajar. Biasanya power point untuk bahan ajar biasa aja, sekarang sudah ada animasi-animasi dan tampilannya lebih bagus. (hehe jadi lebih ahli sekarang). Dalam merancang pembelajaran lebih banyak referensi sehingga banyak ide dalam rancangan pembelajaran, sehingga sangat membantu dalam kuliah daring. Semester ini saya mendapatkan dua mata kuliah yaitu statistik pendidikan dan metodologi penelitian. Untuk statistik pendidikan media pembelajaran saya tambah menggunakan akun youtube. Materi saya berikan dalam bentuk video, di upload dalam akun youtube dan saya bagikan dalam grup mata kuliah. Komentar pertama yang saya dapatkan ketika saya minta mahasiswa membuka dan mempelajari materi dari youtube adalah “ buk mohon maaf, paket kami sekarat tidak bisa buka materinya, tidak bisa keluar buk..daerah kami di lockdown”. Saya terdiam sesaat, tapi ini lah fakta, harus tetap semangat. Tidak boleh kalah dengan situasi dan kondisi. Akhirnya saya berikan video dengan ukuran lebih kecil sehingga bisa dibuka dan dipelajari oleh mahasiswa.Empat, memberikan motivasi pada mahasiswa untuk terus bersemangat dalam menjalani kuliah di saat pandemic dengan berbagai macam tantangan. Dan saya sering mensharekan informasi-informasi terkait pencegahan covid 19 ini pada mahasiswa, hampirk disetiap kesempatan. Memberikan kekuatan pada mahasiswa bahwa apapun yang terjadi, dalam kondisi seperti ini kita harus beradaptasi dengan situasi kondisi dan berani membuka mindset bahwa perkambangan zaman semakin pesat, teknologi semakin berkembang, kehidupan sebelum corona akan berbeda dengan setelah corona, untuk itu kita harus mempersiapkan segala sesuatunya. Percaya, bahwa dibalik setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Ikuti protocol kesehatan yang dianjurkan, karena yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi covid 19 ini adalah imunitas diri.

 

Pengalaman Bekerja dari  Rumah (Work From Home/WFH)

COVID 19 juga membuat kita semua untuk berkerja dari rumah. Bekerja dari rumah adalah suatu hal yang baru bagi kita. rasanya nano-nano, ada senang, sedih dan jenuh hampir 3 bulan dirumah saja. Senangnya adalah ketika kita tidak harus kejar-kejar jam masuk kantor dan lebih banyak waktu bersama keluarga. Bisa merasakan kembali kehangatan keluarga, yang selama waktu normal bertemu anak dan suami setelah jam kerja yaitu jam 16.00 wib. Tidak ada lagi jasa pengasuh,

 

 

Pengalaman melakukan pelayanan dan pendampingan COVID 19

PEMILU 2024 (PART 1)

 Assalamualaikum sahabatku Sudah lama tidak menggoreskan tinta di blog ini, ya sudah hampir 2 tahun. cukup lama ya tidak menulis. iyaa sudah...