Minggu, 15 Juni 2014

Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif



METODE PENELITIAN

Devi Sospita, S.Pd.I, M.Pd


A.   Validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.
·      Validitas internal berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai.
·      Validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel, dilakukan pada sampel yang mendekati jumlah populasi dan pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian, data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.
Sedangkan, dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Tetapi kebenaran realitas data menurut penelitian kualitatif tidak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan berbagai latar belakangnya.
Jadi dapat dikatakan bahwa, dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji validitas dan reliabilitasnya adalah penelitiannya. Sedangkan dalam penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu, Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas.
Dalam hal reliabilitas, Susan Stainback (1988) menyatakan bahwa reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda. Karena reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi, maka bila ada peneliti lain mengulangi atau mereplikasi dalam penelitian pada obyek yang sama dengan metode yang sama maka akan menghasilkan data yang sama. Suatu data yang yang reliabel atau konsistensi akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Orang yang berbohong secara konsisten akan terlihat valid, walaupun sebenarnya tidak valid. 
Obyektivitas berkenaan dengan “derajat kesepakatan” antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang, terdapat 99 orang menyatakan maka data tersebut adalah data yang obyektif. Data yang obyektif akan cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu bersifat majemuk/ganda, dinamis/selalu berubah, sehingga tidak ada yang konsisten dan berulang seperti semula. Heraclites dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa “kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama”. Air mengalir terus, waktu terus bertambah, situasi senantiasa berubah dan demikian pula perilaku manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada suatu data yang tetap/konsisten/stabil.
B.     Pengujian validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif
Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability (reliabilitas), dan confirmability (objektivitas).
1.         Uji Kredibilitas
Pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.
a.      Perpajangan pengamatan
Ini berarti dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, melakukan wawancara dengan sumber data, baik yang pernah ditemui maupun yang baru ditemui. Dengan perpanjangan pengamatan ini, hubungan peneliti dengan narasumber akan semakin terbentuk dan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi.
Pada tahap awal memasuki lapangan,  peneliti masih dianggap orang asing, masih dicurigai sehingga informasi yang diberikan belum lengkap, tidak mendalam, dan mungkin masih banyak yang dirahasiakan. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. Bila data yang telah diperoleh selama ini setelah dicek kembali pada sumber data asli atau sumber data lain tidak benar, peneliti melakukan pengamatan lagi secara lebih luas dan mendalam sehingga diperoleh data yang pasti kebenarannya.
Lamanya perpanjangan pengamatan ini dilakukan sangat bergantung kepada kedalaman, keluasan, dan kepastian data. Kedalaman artinya apakah peneliti ingin menggali data sampai pada tingkat makna, makna berarti data dibalik yang tampak. Keluasan berarti, banyak sedikitnya informasi yang diperoleh. Data yang pasti adalah data yang valid yang sesuai dengan apa yang terjadi.
b.      Meningkatkan ketekunan
Berartimelakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut, kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkamsecara pasti dan sistematis. Meningkatkan ketekunan ibarat mengecek soal-soal atau makalah yang dikerjakan, ada yang salah atau tidak. Dengan meningkatkan ketekunan itu, peneliti dapat melakukan pengecekan kembali apakah data yang telah ditemukan itu salah atau tidak. Selain itu, peneliti juga dapat mendeskripsi data secara akurat dan sistematis.
c.    Triangulasi
Dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Dengan demikian, triangulasi terdiri atas triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu.
·      Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang diperoleh dari beberapa sumber tersebut dideskripsikan, dikategorikan, dan akhirnya diminta kesepakatan (member check) untuk mendapatkan kesimpulan.
·      Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
·      Triangulasi waktu berkaitan dengan keefektifan waktu. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar dan belum banyak masalah akan memberikan data yang valid sehingga lebih kredibel.
d.   Analisis kasus negatif
Kasus negatif adalah kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu. Peneliti berusaha mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya. Tetapi bila peneliti masih mendapatkan data-data yang bertentangan dengan data yang ditemukan, maka peneliti mungkin akan merubah temuannya. Hal ini tergantung seberapa besar kasus negatif yang muncul.
e.    Menggunakan bahan referensi
Yang dimaksud dengan bahan referensi adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Alat-alat bantu perekam data dalam penelitian kualitatif sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti. Dalam lapran penelitian, sebaiknya data-data yang dikemukakan perlu dilengkapi dengan foto-foto, rekaman, dan dokumen autentik.
f.     Mengadakan Member check
Member checkadalah proses pengecekan data yang berasal dari pemberi data. Bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh pemberi data, berarti data tersebut valid sehingga semakin kredibel. Namun, jika data yang diperoleh peneliti tidak disepakati oleh pemberi data, peneliti perlu melakukan diskusi dengan pemberi data dan apabila terdapat perbedaan tajam setelah dilakukan diskusi, peneliti harus mengubah temuannya dan menyesuaikannya dengan data yang diberikan oleh peneliti. Jadi, tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data selesai atau setelah mendapatkan suatu temuan atau kesimpulan.
2.      Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian kepada populasi dimana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan dalam situasi yang lain. Bagi peneliti naturalistik, nilai transfer bergantung kepada pemakai, hingga manakala hasil penelitian tersebut dapat digunakan dalam konteks dan situasi sosial lain. Peneliti sendiri tidak menjamin “validitas eksternal”.
Agar orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya. Dengan demikian, pembaca menjadi jelas dalam memahami hasil penelitian tersebut sehingga ia dapat memutuskan dapat atau tidaknya mengaplikasikan hasil penelitian tersebut di tempat lain.
3.        Pengujian Dependability
Dependability disebut juga dengan reliabilitas. Penelitian yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi/mereplikasi proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, uji dependability ditempuh dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Pengujian Dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. 
4.        Pengujian Conformability
Pengujian conformability dalam penelitian kualitatif disebut juga objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif jika hasil penelitian telah disepakati banyak orang. Menguji conformability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa penelitian tersebut telah memenuhi standar conformability. Dalam penelitian jangan sampai proses tidak ada, tetapi hasilnya ada.

C. Teknik Pengumpulan Data
            Dalam setiap kegiatan penelitian dibutuhkan objek atau sasaran penelitian yang  objek atau sasaran tersebut umumnya eksis dalam jumlah yang besar dan banyak. Dalam suatu survei penelitian tidaklah harus diteleti semua individu yang ada dalam populasi objek tersebut, tetapi hanya di perlukan sampel atau contoh sebagai representasi objek penelitian .Oleh sebab itu persoalan penting dalam pengumpulan data yang harus di perhatikan adalah “bagaimana dapat dipastikan atau di yakini bahwa sampel yang di tetapkan adalah representatif”.
Setelah sampel ditentukan, selanjutnya adalah bagaimana atau dengan cara apa informasi dapat digali sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh data sesuai kebutuhan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.
1.   Dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada
a.       Setting alamiah ( natural setting )
b.      Laboratorium dengan metode eksperimen
c.       Disekolah dengan tenaga pendidikan dan kependidikan
d.      Dirumah dengan berbagai responden
e.       Suatu senimar
f.       Diskusi
g.      Di jalan, dll
2.   Dilihat dari sumber datanya.
a. sumber primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
b. sumber sekunder yaitu sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.
3.  Dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data
   a.   observasi ( pengamatan )
b.   interview ( wawancara )
c.   kuesioner ( angket )
d.   dokumentasi
e.   triangulasi / gabungan
            Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data dilakukan pada natural setting ( kondisi yang alamiah ), sumber data primer dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperanserta, wawancara mendalam dan dokumentasi.
a.      Pengumpulan data dengan observasi
1)      Macam-macam observasi
Menurut nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Sanafiah Faisal ( 1990) mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi, observasi yang secara terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang tak berstuktur. Selanjutnya Spradley, dalam Susan Stainback (1988) membagi observasi berpartisipasi menjadi 4 yaitu pasive participation, moderate participation, active participation dan complete participation.
a)      Observasi partisipatif
            Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang di amati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya, sehingga data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.
-          Partisipasi pasif
Peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut
-          Partisipasi moderat
Peneliti menjadi orang dalam dan juga orang luar. Peneliti dalam mengumpulkan data ikut observasi partisipasif dalam beberapa kegiatan, tetapi tidak semuanya.
-          Partisipasi aktif
Peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh narasumber, tetapi belum sepenuhnya lengkap.
-          Partisipasi lengkap
Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti sudah terlibat sepenuhnya terhadap apa yang dilakukan sumber data sehingga peneliti tidak tertlihat melakukan penelitian.
b)      Obsevasi terang-terangan atau tersamar
Peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan penelitian. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, dengan tujuan untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Kemungkinan kalau dilakukan dengan terus terang maka peneliti tidak akan diijinkan untuk melakukan observasi.
c)      Observasi tak berstruktur
Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur karena focus poenelitian belum jelas sesuai dengan perkembangannya selama kegiatan observasi berlangsung.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan di observasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang baku , tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.
2)      Manfaat observasi
Menurut Patton dalam nasution (1988) manfaat observasi adalah sebagai berikut:
a)      Dengan observasi dilapangan peneliti akan lebih mampu memehami konteks data dalam keseluruhan situasi social, jadi akan dapat di peroleh pandangan yang holistik atau menyeluruh
b)      Peneliti akan memperoleh pengalaman langsung sehingga memungkinkan menggunakan pendekatan induktif dan tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan melakukan penemuan atau discovery.
c)      Peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain dilingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
d)        Peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan nama lembaga.
e)      Peneliti dapat menemukan hal-hal yang diluar persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang lebih komprehensif.
f)       Peneliti tidak hanya mengumpulkan daya yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi social yang diteliti.
3)      Objek observasi
Objek observasi menurut Spradley dinamakan situasi social yang terdiri atas tiga komponen yaitu
a)    Place ( tempat ) dimana interaksi dalam situasi social sedang berlangsung. Misal di ruang kelas, lab, bengkel,
b)      Actor ( pelaku ) ; orang-orang yang sedang memainkan peran tertentu seperti guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua murid.
c)      Activity ( kegiatan ) yang dilakukan oleh actor dalam situasi social yang sedang  berlangsung seperti kegiatan belajar mengajar
Tiga elemen utama tersebut dapat diperluas sehingga apa yang dapat kita amati adalah
a)      Space ; ruang dalam aspek fisiknya
b)      Actor ; yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi social
c)      Activity ; yaitu seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
d)     Objek ;yaitu benda-benda yang terdapat di tempat itu
e)      Act  ; yaitu perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu
f)       Event ; yaitu rangkaian aktivitas yang dikerjakan oran-orang
g)      Time ; yaitu urutan kegiatan
h)      Goal ; yaitu tujuan yang ingin dicapai orang-orang
i)        Feeling ; emosi yang dirasakan dan diekspresikan oleh orang-orang

4)       Tahapan Observasi
            Menurut Spradley ( 1980 ) tahapan observasi ada 3
a)      Observasi Deskriptif
Observasi deskriptf dilakukan peneliti pada saat memasuki situasi tertentu sebagai objek penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa maslah yang akan diteliti tetapi melakukan penjelajah umum dan menyeluruh, melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar dan dirasakan. Semua data direkam. Observasi tahap ini disebut juga grand tour observation. Dan peneliti menghasilkan kesimpulan pertama. Dilihat dari segi analisis maka penelitiu melakukan analisis domain, sehingga mampu mendeskripsi terhadap semua yang ditemui.
b)      Observasi Terfokus
Pada tahap ini peneliti sudah melakukan mini tour observation yaitu suatu observasi yang telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Observasi ini disebut juga observasi terfokus karena pada tahap ini peneliti melakukan analisis taksonomi sehingga dapat menemukan focus. Dilihat dari segi analisis data maka pada tahap ini peneliti telah melakukan analisis taksonomi, yang selanjutnya menghasilkan kesimpulan
c)      Observasi Terseleksi
Pada tahap ini peneliti telah menguraikan pokus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci. Dengan melakukan analisis komponensial terhadap fokus, maka tahap ini peneliti telah menemukan karakteristik, konteras-kontras / perbedaan dan kesamaan antar kategori, serta menemukan hubungan antara satu kategori dengan kategori lain. Pada tahap ini diharapkan  peneliti telah dapat menemukan pemahaman yang mendalam atau hipotesis. Menurut Spradley, observasi terseleksi ini masih dinamakan mini tour observation.
b.    Pengumpulan Data Dengan Wawancara
Menurut Esterbrg (2002) wawancara adalah pertemuan  dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstrksikan makna dalam suatu topic tertentu. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam.
            Susan Stainback (1988) mengemukakan bahwa dengan wawancara peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipasi dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini  tidak bisa ditemukan melalui observasi .
            Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam.
1)      Macam-macam interview / wawancara
a)      Wawancara terstruktur
Digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Dalam melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternative jawabanya telah disiapkan. Setiap responden diberi pertanyaan yang sama dari pewancara dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakuakan wawncara selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, pengumpul data dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain.
b)      Wawancara semitersruktur
Jenis ini sudah termasuk dalam kategori in-depth interview dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuannya adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya.
c)      Wawancara Tak Berstruktur
Adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.
Wawancara tidak terstruktur atau terbuka sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau penelitian yang lebih mendalam tentang subjek yang diteliti. Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang akan diperoleh sehingga peneliti lebih banyak mandengarkan apa yang diceritakan oleh responden.
Informasi atau datayang diperoleh dari wawancara sering bias. Bias adalah menyimpang dari yang sekarang, sehingga dapat dinyatakan data tersebut subjektif dan tidak akurat. Kebiasan data ini akan tergantung pada pewancara, yang diwawancarai ( responden ) dan situasi dan kondisi pada saat wawancara.
2)      Langkah-langkah Wawancara
Licoln dan Guba dalam Sanapiah Faisal, mengemukakan ada 7 langkah dalam penggunaan wawancara
a)      Menetapkan kepada siapa wawancara akan dilakukan
b)      Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
c)      Mengawali atau membuka alur wawancara
d)     Melangsungkan alur wawancara
e)      Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
f)       Menuliskan hasil wawancara ke dalam cacatan lapangan
g)      Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawncara yang telah diperoleh
3)      Jenis-jenis pertanyaan dalam wawancara
Patton dalam molleong (2002) menggolongkan 6 jenis pertanyaan yang saling berkaitan yaitu,
a)      Pertanyaan yang berkaitan dengan pengalaman
b)      Pertantayaan yang berkaitan dengan pendapat
c)      Pertanyaan yang berkaitan dengan perasaan
d)     Pertanyaan tentang pengetahuan
e)      Pertanyaan yang berkenaan dengan indra
f)       Pertanyaan yang berkaitan dengan latar belakang atau demografi
Selanjutnya Guba dan Lincoln dalam Moleong (2002) mengklasifikasikan jenis-jenis pertanyaan untuk wawancara sebagai berikut ;
a)      Pertanyaan hipotesis
b)      Pertanyaan yang mempersoalkan sesuatu yang ideal dan informan diminta untuk memberikan respon
c)      Pertanyaan yang menantang informan untuk merespon dengan memberikan hipotesis alternative
d)     Pertanyaan interpretatif adalah suatu pertanyaan yang menyarankan kepada informan ujntuk memberikan interpretasinya tentang suatu kejadian
e)      Pertanyaan yang memberikan saran
f)       Pertanyaan untuk mendapatkan suatu alasan
g)      Pertanyaan untuk mendapatkan argumentasi
h)      Pertanyaan untuk mengungkap sumber data tambahan
i)        Pertanyaan yang mengungkap kepercayaan terhadap sesuatu
j)        Pertanyaan yang mengarahkan, dalam hal ini informan diminta untuk memberikan informasi tambahan.
Jenis-jenis pertanyaan untuk wawancara menurut Spradley (1980) adalah sebagai berikut:
a)      Pertanyaan deskriptif
b)      Pertanyaan struktual
c)      Pertanyaan kontras
4)      Alat-alat wawancara
a)         buku catatan
b)        tape recorder
c)         camera

5)      Mencatat hasil wawancara
Hasil wawancara segera harus dicatat setelah selesai melakukan wawancara agar tidak lupa bahkan hilang. Karena wawancara dilakukan secara terbuka dan tidak berstruktur, makna peneliti perlu membuat rangkuman yang lebih sistematis terhadap hasil wawancara.
6)      Keunggulan wawancara
a)      Dapat dilakukan pada setiap individu tanpa dibatasi oleh factor usia dan kemampuan membaca
b)      Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka
c)      Dapat dilakukan secara langsung pada responden yang menjadi sumber data
d)     Pelaksanaan wawancara dapat lebih fleksibel dan dinamis.
7)      Kelemahan wawancara
a)      Pelaksanaannya menuntut banyak waktu, tenaga dan biaya
b)      Factor bahasa sangat mempengaruhi hasil dan data yang diperoleh
c)      Wawancara menuntut penyesuaian diri dan kerja sama antara pewawancara dan responden
d)     Hasil wawancara tergantung pada kemampuan pewawancara dalam menggali, mencatat, dan menafsirkan setiap jawaban.

c.     Teknik pengumpulan data dengan dokumen
            Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu yang bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen berbentuk gambar seperti foto, gambar hidup, sketsa dll. Dokumen berbentuk karya seperti karya seni, yang dapat berupa gambar, patung-patung, film, dll.
            Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akiaj lebih kredibel / dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil, disekolah, ditempat kerja, masyarakat dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Tidak semua dokumen memiliki kredibilitas yang tinggi. Contoh banyak foto yang tidak mencerminkan keadaan aslinya, karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga autobiografi yang ditulis untuk dirinya, sering subyektif.
d.    Angket
Pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia. Hubungan peneliti dan response dilakukan melalui media yaitu daftar pertanyaan yang dikirim kepada responden.
Keunggulan Angket :
1)      Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden yang menjadi sampel
2)      Dalam menjawab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dan responden
3)      Setiap jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh cepat waktu yag diberikan kepada responden
4)      Pertanyaan yagn diajuka dapat leih mudah dianalisis
Kelemahan :
1)      Pemakaian angket terbatas pada pengumpulan pendapat dan fakta yang diketahui responden
2)      Sering terjadi angket diisi oleh orang lain
3)      Angket diberikan terbatas kepada orang yang melek huruf

e.       Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data.
Triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Susan Stainback menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
Mathinson (1988) mengemukakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetakan lebih konsisten, tuntas dan pasti.ahui data yang diperoleh convergent (meluas), tidak konsisten atau kontradiksi. Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi dalam pengumpulan data maka data yang diperoleh
D.   Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari  dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, mealukan sintesa, menyusu kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
1.      Menurut Miles dan Huberman ( 1984:21-23 ) ada tiga macam dalam analisis data kualitatif, yaitu :
a.      Reduksi data
Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. kegiatan yang dilakukan pada reduksi data adalah membuat rangkuman, pengodean, membuat tema-tema, membuat gugus-gugus, membuat pemisahan-pemisahan, menulis memo-memo. Reduksi data dilakukan terus menerus setelah kerja lapangan, hingga laporan ankhir lengkap.
b.      Model Data ( Data Display )
Model merupakan sebagai suatu kumpulan informasi yang tersusun yang membolehkan pendeskripsian kesimpulan dan pengambilan tindaka. Penyajian data ini dapat dilakukan dalam bentukuraian singkat, bagan, hubungan antar kategori.  Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Model yang lebih baik adalah suatu jalan masuk utama untuk analisis kualitatif yang valid. Model tersebut mencakup berbagai jenis matrik, grafik, jaringan kerja, dan bagan. Semua dirancang untuk merakit informasi yang tersusun dalam suatu yang dapat diakses secara langsung dan bentuk yang praktis. Dengan demikian peneliti dapat melihat apa yang terjadi dan dapat dengan baik menggambarkan kesimpulan.
c.       Penarikan / verifikasi kesimpulan
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,vtetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Kesimpulan juga diverifikasi sebagaimana peneliti memproses. Penelii yang kompeten dapat menangani kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran dan kecurigaan.
Ketiga tahap tersebut dapat digambarkan sebagaimana terlihat pada gambar dibawah ini:




 









                        Gambar 1 : Komponen analisis data ( model interaktif )

2.      Analisis data model Spradley
























Pentagon: Analisi Domain.
Memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari obyek penelitian atau situasi social. Ditemukan  berbagai domain atau kategori. Diperoleh  dengan pertanyaan grand dan minitour. Makin banyak domain yang dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk menelitian






Pentagon: Analisi Taksonomi
Domain yang dipilih tersebut selanjutnya dijabarkan menjadi leih rinci, untuk mengetahui struktur internalnya,. Dilakukan dengan observasi terfokus

Right Arrow Callout: Analisis 
data kualitatif




Pentagon: Analisi komponensial
Mencari ciri Spesifik pada setiap struktur internal dengan cara menkontraskan antar elemen. Dilakukan melalui observasi dan wawancara terseleksi dengan pertanyaan yang mengkontraskan.





Pentagon: Analisis tema kultural.
Mencari hubungan diantara domain, dan bagaimana hubungan dengan keseluruhan, dan selanjutnya dinyatakan ke dalam judul penelitian

 






























Gambar 2 : Macam analisis data kualitatif ( Spradley )

DAFTAR  PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Bugin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Emzir. 2010. Analisis Data Metode Penelitian Kualitatif
Gulo,W. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT Gramedia
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R &D. Bandung : Alfabeta

1 komentar:

  1. Video Tutorial Uji Validitas dan Reliabilitas STATA 16 Lengkap
    (Dilengkapi File Materi Dan Software STATA 16)
    Merupakan Panduan Yang Lengkap Dan Detail
    Klik Link Dibawah Untuk Mendapatkannya
    https://bit.ly/UjiSTATA

    BalasHapus

PEMILU 2024 (PART 1)

 Assalamualaikum sahabatku Sudah lama tidak menggoreskan tinta di blog ini, ya sudah hampir 2 tahun. cukup lama ya tidak menulis. iyaa sudah...